Kunci Bermain Forex adalah DISIPLIN dan Tidak NAFSU

Masuk ke Market sudah mempersiapkan untung ruginya

InstaForex

View for USD/EUR

written May 4, 2013

for may 6, 2013 until may 10, 2013... For EUR / USD movement between 1.2961 - 1.3175. Trying to penetrate resistance 1.3180 and move up

View for GBP/USD

Written May 4, 2013

for May 6, 2013 until May 10, 2013... moving between 1.5575 - 1.5275 with bearish trend

View for EUR/JPY

Written May 4, 2013 :

May 6 to May May 10,2013, EUR / JPY movement trend is down until 124.43 but when penetrating resistance 130,50 can reach next resistance 138,00

View for USD/JPY

Written May 4, 2013

for May 6 until May 10, 2013, USD / JPY will move between 96,00 - 99,66.


Good Broker For Trade Currency

FXcast

Sabtu, 04 Mei 2013

Ayo diskusi kemana akan bergerak EUR/ JPY dan USD/JPY, view anda kami nantikan...

Minggu, 30 November 2008

Apakah Forex itu ?

FOREX (Foreign Exchange) atau yang lebih dikenal dengan Valas (Valuta Asing) merupakan suatu jenis transaksi yang memperdagangkan mata uang suatu negara terhadap mata uang negara lainnya. Dengan rata-rata volume harian sebesar $2 triliun, Forex 46 kali lebih besar daripada semua gabungan pasar saham dan karena itu disebut pasar paling likuid di dunia. Pasar forex adalah pasar yang buka selama 24 jam secara berkesinambungan.


Apakah kelebihan Forex dibandingkan investasi lain?

  • Tanpa Komisi (Forex Trading Online)
  • Anda bisa mendapatkan keuntungan 2 arah yaitu meskipun market turun ataupun naik
  • Forex adalah pasar 24 jam secara berkesinambungan sehingga anda mempunyai kemungkinan menghasilkan uang 24 jam penuh. Forex memungkinkan anda melakukan transaksi 5x24 jam seminggu, mulai hari Minggu pukul 17.00 Waktu New York hingga Jumat pukul 17.00 Waktu new York.
  • Forex adalah produk investasi yang sangat liquid, dalam arti anda dapat kapan pun menarik dana anda tanpa dikenakan pinalti
  • Anda bisa menggunakan leverage faktor multiplier/pengali yaitu misalnya anda menggunakan modal $1000 bisa trading menggunakan $100000 untuk broker yang mempunyai perbandingan leverage 1:100. Contoh : anda mempunyai modal 1 juta dan dengan modal 1 juta tersebut anda bisa mendapatkan pinjaman 100 kalinya atau 100 juta, maka keuntungan anda akan jauh lebih besar dibandingkan tanpa menggunakan leverage yaitu dengan hanya menggunakan modal 1 juta saja.

Apakah Forex itu judi?

Bisa ya bisa tidak. Judi atau bukan adalah tergantung dari style masing-masing trader. Kalau anda melakukan trade berdasarkan "feeling" atau untung-untungan dan asal tebak. Bisa dipastikan anda berjudi, tapi jika anda melakukan trade berdasarkan analisa yang matang, baik teknikal maupun fundamental maka anda bukanlah pejudi tapi seorang trader.

Forex adalah pekerjaan yang beresiko tinggi?

Biasanya orang yang mengalami kerugian besar di dunia forex adalah orang yang serakah dan ingin cepat kaya tanpa memperhitungkan resikonya. Karena sebenarnya forex adalah bisnis yang memerlukan kesabaran, latihan menganalisa pasar, dan manajemen resiko. Semakin sering anda berlatih, akan semakin mahir anda menganalisa pasar, dan saya jamin anda tak akan mau bekerja lagi menjadi budak uang, tapi uang akan bekerja untuk anda. Di Forex anda dapat menentukan seberapa besar keuntungan yang mau anda dapatkan dan berapa banyak kerugian yang sanggup a nda tanggung. Jadi intinya adalah "the man behind the gun". Bukan forex yang beresiko tinggi, tapi bagaimana style dari trader itu sendiri

Forex memerlukan modal yang besar?

Tidak, karena trading forex secara online berbeda dengan trading forex tradisional (offline). Penyedia layanan online trading (untuk kemudahan akan saya sebut broker) biasanya hanya memerlukan deposit awal yang relatif kecil (pada umumnya sekitar $250). Sedangkan broker forex tradisional yang memerlukan deposit awal minimal $10000.

Fasilitas pendukung yang diperlukan hanya 1 unit komputer dengan koneksi internet yang stabil.

Analisa Fundamental

Para trader membuat keputusan menggunakan laporan bisnis, fundamental ekonomi, faktor teknis dan informasi lainnya yang berhubungan. Trader teknikal menggunakan chart, trend line, level support dan resistance, pola angka-angka dan analisa matematis untuk mengidentifikasi peluang trading, sementara itu trader fundamentalis memprediksi pergerakan harga dengan menterjemahkan berbagai informasi keadaan ekonomi, termasuk berita, laporan bisnis, indikasi kebijakan baru pemerintah dan laporannya, dan bahkan juga rumor. Bagaimanapun juga, pergerakan harga yang dramatis dapat terjadi apabila ada peristiwa yang tidak diharapkan terjadi. Peristiwa tersebut bisa berupa penaikan suku bunga dari bank central sampai peristiwa politik ataupun kegiatan perang. Meskipun demikian, seringkali bukanlah peristiwa itu sendiri yang menggerakkan pasar, akan tetapi pengharapan dari sebuah peristiwa itulah yang menciptakan pergerakan pasar.

Analisa Fundamental adalah metode analisis menggunakan kekuatan fundamental dari suatu negara. Secara umum kekuatan fundamental suatu negara ditunjukan dengan data-data ekonomi negara bersangkutan.

Beberapa Data Ekonomi dan Pengaruhnya terhadap mata uang USD

  • Avarage Earning Naik, USD, USD Menguat
  • Balance of Payment Naik, USD Menguat
  • Budget Deficit Turun, USD Menguat
  • Business Inventories Turun, USD Menguat
  • Capacity Utilization Naik, USD Menguat
  • Car Sales Naik, USD Menguat
  • Chicago PMI (Purchasing Management Index) Naik, USD Menguat
  • Construction Spending Naik, USD Menguat
  • Consumer Confidence Index (CCI) Naik, USD Menguat
  • Consumer Credit (CI) Naik, USD Menguat
  • Consumer Price Index (CPI) Turun, USD Menguat
  • Consumer Spending (Expenditure) Turun, USD Menguat
  • Cost of Living Naik, USD Menguat
  • Current Account Turun, USD Menguat
  • Corporate Profit Naik, USD Menguat
  • Deflation Naik, USD Menguat
  • Discount Rate Naik, USD Menguat
  • Durabel Goods Orders Naik, USD Menguat
  • Economic Monetary System (EMS) Naik, USD Menguat
  • Factory Orders Naik, USD Menguat
  • Federal Budget Naik, USD Menguat
  • Federal Reserve Fund Naik, USD Menguat
  • Gross Domestic Product (GDP) Naik, USD Menguat
  • Gross national Product (GNP) Naik, USD Menguat
  • Housing Start Naik, USD Menguat
  • Industrial Productions Naik, USD Menguat
  • Invisible Trade Turun, USD Menguat
  • Jobless Claims Naik, USD Menguat
  • Leading Indicators Naik, USD Menguat
  • Money Supply (M,M,M,M) Naik, USD Menguat
  • National Association Purchasing Managers (NAPM) Naik, USD Menguat
  • Non Farm Payrolls Naik, USD Menguat
  • Personal Expenditure Naik, USD Menguat
  • Personal Income Turun, USD Menguat
  • Prime Rate Naik, USD Menguat
  • Product Price Index (PPI) Naik, USD Menguat
  • Public Sector Debt Repayment Naik, USD Menguat
  • Retail Sales Turun, USD Menguat
  • Trade Balance Naik, USD Menguat
  • Trade Devicit Turun, USD Menguat
  • Trade Weighted Index Turun, USD Menguat
  • Unemployment rate Turun, USD Menguat
  • Unit Labour Cost Naik, USD Menguat
  • Value Added Tax Naik, USD Menguat
  • Visible Trade Naik, USD Menguat
  • Whole Sale Price Index Naik, USD Menguat
  • Whole Sale Order Naik, USD Menguat

Setiap berita baik yang berhubungan langsung maupun tidak langsung dengan ekonomi dapat menjadi faktor fundamental yang penting untuk dicermati. Pada dasarnya analisa fundamental dapat dikelompokan menjadi empat kategori besar, yaitu:

1. Faktor Ekonomi

2. Faktor Politik

3. Faktor Keuangan dan Moneter

4. Faktor Eksternal

1. FAKTOR EKONOMI

Dalam menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi kondisi fundamental perekonomian suatu negara, indikator ekonomi merupakan salah satu faktor yang tidak dapat dipisahkan dan menjadi bagian penting dari keseluruhan faktor fundamental itu sendiri. Seiring kemajuan di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, untuk mendapatkan sumber informasi terkini seorang trader juga sering menggunakan informasi yang berasal dari monitor komputer, misalnya melaui Dow Jones Telerate, Reuters, Knight Rider maupun Bloomberg. Indikator-indikator ekonomi yang sering digunakan dalam Analisis Fundamental diantaranya:

a. Gross Domestic Product

Gross Domestic Product merupakan jumlah seluruh barang dan jasa yang diproduksi oleh suatu negara baik oleh perusahaan dalam negeri maupun oleh perusahaan asing yang beroperasi di dalam negara tersebut pada suatu periode tertentu.

b. Inflasi

Seorang Trader akan selalu memperhatikan dengan seksama perkembangan tingkat inflasi. Salah satu cara pemerintah dalam menanggulangi inflasi adalah dengan melakukan kebijakan menaikkan tingkat suku bunga. Kebijakan peningkatan tingkat suku bunga ini diharapkan dapat memperkuat nilai tukar dan mengendalikan tingkat inflasi. Penggunaan tingkat inflasi sebagai salah satu indikator fundamental ekonomi adalah untuk mencerminkan tingkat GDP dan GNP ke dalam nilai sebenarnya. Nilai GDP dan GNP merupakan indikator yang sangat penting bagi seorang Trader dalam membandingkan peluang dan resiko investasinya di luar negeri. Beberapa indikator untuk mengetahui tingkat inflasi:

b.1. Producer Price Index (PPI), adalah indeks yang mengukur rata-rata perubahan harga yang diterima oleh produsen domestik untuk setiap output yang dihasilkan dalam setiap tingkat proses produksi. Data PPI dikumpulkan dari berbagai sektor ekonomi terutama dari sektor manufaktur, pertambangan dan pertanian.

b.2. Consumer Price Index (CPI), digunakan untuk mengukur rata-rata perubahan harga eceran dan sekelompok barang dan jasa tertentu. Kedua indeks tersebut, CPI dan PPI, digunakan Trader sebagai indikator untuk mengukur tingkat inflasi yang terjadi. Seorang Trader tidak dapat berharap bahwa Bank Sentral akan menaikkan tingkat suku bunga apabila salah satu indikator memberikan sinyal kuat tentang adanya inflasi maupun menurunkan suku bunga untuk keadaan sebaliknya. Sebagai contoh, dampak Perang Teluk 1991 memicu naiknya harga minyak bumi sehingga indeks CPI di Amerika Serikat juga naik. Namun karena peningkatan indeks CPI itu tidak berlangsung lama, maka Bank Sentral Amerika Serikat tidak mengambil tindakan apa pun.

c. Balance of Payment

Balance of Payment merupakan suatu neraca yang terdiri dari keseluruhan aktivitas transaksi perekonomian internasional suatu negara, baik yang bersifat komersial maupun finansial, dengan negara lain pada suatu periode tertentu. Balance of Payment ini mencerminkan seluruh transaksi antara penduduk, pemerintah dan pengusaha dalam negeri dan pihak luar negeri, seperti transaksi ekspor dan impor, investasi portofolio, transaksi antar Bank Sentral dan lain-lain. Indikator umum yang sering digunakan adalah neraca perdagangan / current account. Faktor lain yang mempengaruhi neraca pembayaran adalah adanya aliran investasi asing yang masuk ke dalam negeri dalam bentuk Foreign Direct Investment maupun Portofolio Investment. Contoh: surplus neraca perdagangan Jepang terhadap Amerika Serikat pada tahun 1998 memberikan indikasi yang jelas terhadap meningkatnya volume permintaan Yen dalam aktifitas perdagangan. Akibatnya nilai tukar Yen terhadap Dollar AS menguat.

d. Employment

Employment adalah suatu indikator yang dapat memberikan gambaran tentang kondisi riil berbagai sektor ekonomi. Indikator mengenai tingkat kesempatan kerja ini dapat dijadikan sebagai alat untuk menganalisis sehat / tidaknya perekonomian suatu negara. Apabila perekonomian berada dalam keadaan full capacity / kapasitas penuh maka akan tercapai full employment. Jika keadaan sebaliknya, maka tingkat pengangguran pun akan meningkat. Tingkat employment adalah indikator ekonomi yang sangat penting bagi pasar keuangan pada umumnya dan pasar valuta asing khususnya.

2. FAKTOR POLITIK

Faktor Politik merupakan salah satu indikator untuk memprediksi pergerakan nilai tukar, sangat sulit untuk diketahui timing / waktu terjadinya secara pasti dan untuk ditentukan dampaknya terhadap fluktuasi nilai tukar. Ada kalanya suatu perkembangan politik berdampak pada pergerakan nilai tukar, namun ada kalanya tidak membawa dampak apapun terhadap pergerakan nilai tukar. Contoh: gejolak politik yang terjadi di Indonesia pada pasca pergantian kepemimpinan nasional dari masa pemerintah Orde Baru 1966-1998 sampai ke Orde Reformasi menimbulkan gejolak fluktuasi nilai tukar Rupiah terhadap Dollar AS yang sangat signifikan. Namun ada kalanya isu politik tidak mempengaruhi fluktuasi nilai tukar, seperti dalam kasus Presiden Amerika Serikat, Bill Clinton dan Monica Lewinsky pada tahun 1998 yang tidak serta merta membawa dampak terhadap perubahan nilai tukar Dollar AS.

3. FAKTOR KEUANGAN & MONETER

Peranan Faktor Keuangan sangat penting dalam melakukan Analisis Fundamental. Adanya perubahan dalam kebijaksanaan moneter dan fiskal yang diterapkan oleh pemerintah, terutama dalam hal kebijakan yang menyangkut perubahan tingkat suku bunga, akan membawa dampak signifikan terhadap perubahan dalam fundamental ekonomi. Perubahan kebijakan ini juga akan mempengaruhi nilai tukar mata uang. Para pengamat pasar valuta asing menyatakan bahwa tingkat suku bunga adalah penentu utama nilai tukar suatu mata uang, selain indikator keuangan lainnya, seperti jumlah uang yang beredar. Aturan umum mengenai kebijakan tingkat suku bunga ini adalah: semakin tinggi tingkat suku bunga maka semakin kuat juga nilai tukar suatu mata uang.Tingkat suku bunga yang dimaksudkan disini adalah tingkat suku bunga riil bukan yang nominal. Seorang Trader akan bereaksi terhadap perubahan selisih tingkat suku bunga, bukan pada perubahan tingkat suku bunga secara individual.

4. FAKTOR EKSTERNAL

Faktor Eksternal dapat membawa perubahan yang signifikan terhadap nilai tukar suatu negara. Perubahan ekonomi yang terjadi dalam suatu negara dapat membawa dampak regional bagi perekonomian negara-negara yang berada di kawasan yang sama. Dalam era alokasi global asset, arus portofolio modal tidak lagi mengenal batas-batas wilayah negara. Para Fund Manager, Investor dan Hedge Fund yang melakukan investasi secara global sangat mencermati perubahan ekonomi, bukan hanya dalam lingkup satu negara, melainkan juga meluas hingga ke dalam lingkup satu kawasan / regional tertentu.

Analisa Teknikal

Analisis teknikal adalah sebuah metode analisis yang menitik beratkan pada pergerakan pasar. Metode ini dijalankan dengan cara memperhatikan perubahan harga dan volume perdagangan saham dipasar. Analisis teknikal banyak digunakan oleh dealer sebagai pertimbangan dalam menentukan kapan membeli atau menjual saham (sell or buy decision).

MOMENTUM

Momentum dan laju perubahan (rate of change, ROC) adalah suatu indikator sederhana dalam melakukan analisis teknis yang memperlihatkan perbedaan antara harga penutupan hari ini dan harga penutupan N-hari yang lalu. Momentum adalah merupakan perbedaan yang terjadi. Tingkat skala perubahan diukur berdasarkan harga penutupan yang lama untuk menggambarkan kenaikan sebagai fraksi dari laju perubahan.

Momentum secara umum adalah harga yang merupakan kelanjutan dari tren. Indikator momentum dan tingkat perubahan menunjukkan nilai positif sewaktu terjadinya kenaikan harga dan nilai negatif sewaktu terjadinya penurunan harga. Perlintasan naik ke atas menembus nilai nol dapat digunakan sebagai indikator sinyal beli, dan sebaliknya pada perlintasan turun ke bawah melewati nol adalah merupakan indikator sinyal jual. Seberapa rendah (sewaktu negatif) atau tingginya (sewaktu positif) indikator dapat menunjukkan seberapa kuatnya suatu tren. Cara momentum menunjukkan perubahan absolut misalnya apabila terdapat kenaikan 300 sepanjang 20 hari, dimana tingkat perubahan memperlihatkan hal tersebut sebagai 0,25 untuk kenaikan sebesar 25% sepanjang periode yang sama.

Pergerakan rata-rata sederhana

Momentum adalah merupakan perubahan pergerakan rata-rata sederhana (simple moving average-SMA) pada N-hari antara kemarin dan hari ini dengan skala faktor N.

Salah satu kelebihan indikator ini yaitu kemampuannya untuk melihat kemungkinan ke depan dengan memberikan sinyal dini atas pengurangan momentum yang diikuti dengan berakhirnya tren dan perubahan arah. Atau dengan kata lain yaitu jika tren akan berakhir maka momentum dari pergerakannya akan berkurang sampai akhirnya menembus garis nol yang menandakan berakhirnya tren dan tren baru akan terjadi. Kegunaan lain dari indikator ini adalah untuk mengetahui kondisi pasar saat terjadinya kelebihan minat jual atau beli yang berarti akan terjadinya perubahan harga. Perubahan harga tidak akan terjadi sampai indikator meninggalkan daerah kelebihan minat jual atau beli (overbought/oversell)

BOLLINGER

Grafik Bollinger atau lebih dikenal dengan nama Bollinger Bands adalah merupakan salah satu indikator dalam analisis teknis ( analisa untuk membaca pergerakan pasar melalui grafik) yang ditemukan oleh John Bollinger pada tahun 1980an. Grafik Bolinger ini merupakan pengembangan dari konsep pita perdagangan yang dapat digunakan untuk mengukur batas ketinggian ataupun batas kerendahan dari pada harga saham secara relatif terhadap harga sebelumnya.

Grafik Bollinger terdiri dari :

  • Garis tengah yang merupakan periode N dari pergerakan sederhana.
  • Garis atas pada K kali Periode N standar deviasi diatas garis menengah
  • Garis bawah pada K kali Periode N standar deviasi dibawah garis menengah
  • Nilai khusus untuk N dan K masing-masing adalah 20 dan 2, respectively.

Penggunaan grafik Bollinger

Grafik Bollinger ini tidak dapat digunakan secara berdiri sendiri tanpa menggunakan indikator lainnya seperti misalnya dengan menggunakan indikator Indeks Kekuatan Relatif atau lebih dikenal dengan nama Relative Strength Index (RSI). Dengan mengunakan grafik Bollinger dengan RSI ini maka dapat diperoleh suatu indikator jual atau beli misalnya :

  • Apabila RSI diatas angka 80 dan apabila grafik Bollinger menyempit serta harga cenderung mendatar, maka pada kondisi seperti ini apabila RSI membentuk sinyal bearish divergence maka adalah merupakan suatu momentum tepat untuk menjual.
  • Apabila RSI di dibawah angka 20, dan apabila grafik Bollinger menyempit serta harga cenderung datar, maka pada kondisi ini apabila RSI membentuk bullish divergence maka adalah saat yang baik untuk melakukan pembelian.

atau lebih dikenal dengan nama Relative Strength Index (RSI) adalah merupakan suatu osilator yang digunakan dalam analisa teknis untuk menunjukkan kekuatan harga dengan cara membandingkan pergerakan kenaikan dan penurunan harga.

INDEX KEKUATAN RELATIF

Metode RSI ini diperkenalkan oleh J. Welles Wilder dan diterbitkan pada majalah Commodities Magazine yang sekarang bernama Future Magazine pada bulan Juni 1978 serta dalam bukunya yang berjudul New Concepts in Technical Trading Systems, RSI ini menjadi populer penggunaannya oleh karena secara relatif mudah diinterpretasikan. Istilah "kekuatan relatif" atau relative strength ini juga merujuk pada kekuatan dari suatu saham dalam kaitannya dengan pasar secara keseluruhan atau terhadap sektor usaha saham tersebut. Untuk menghindari kebingungan maka terkadang disebut juga "pembanding kekuatan relatif" (relative strength comparative) yang tidak berhubungan dengan RSI dalam artikel ini.

Perhitungan

Dilakukan perhitungan harian atas suatu perubahan kenaikan harga "U" atau perubahan penurunan harga "D". Misalnya pada suatu hari dimana harga penutupan berada pada posisi lebih tinggi daripada harga kemarin atau sebaliknya pada hari dimana harga turun (catatan: D adalah nilai positif). Apabila harga penutupan hari ini an harag penutupan kemarin maka nilai U dan D adalah nol. Nilai rata2 U dihitung berdasarkan exponential moving average" (EMA) atau eksponen pergerakan rata2 dengan menggunakan faktor N-hari demikian pula dengan perhitungan D. Rsio dari nilai rata2 adalah merupakan "kekuatan relatif" ,

Interpretasi

Wilder berpendapat bahwa sekuriti dikatakan kelebihan minat beli apabila ia mencapai nilai 70, yang artinya spekulator harus mempertimbangkan untuk menjual . Atau sebaliknya pada kondisi kelebihan minat jual pada nilai 30. Prinsipnya adalah bahwa apabila terdapat proporsi yang tinggi atas pergerakan nilai harian pada satu arah itu menunjukkan pertanda ekstrim, dan harga kemungkinannya akan berbalik arah. Nilai 80 dan 20 biasanya digunakan juga atau dapat juga bervariasi tergantung kondisi pasar misalnya "bullish" ( pasar naik) atau "bearish" ( pasar jatuh)

Gelombang besar dan kejatuhan harga sekuriti akan berpengaruh pada RSI, namun bisa juga merupakan sinyal palsu untuk menjual ataupun membeli. RSI sangat baik apabila digunakan bersama-sama dengan indikator analisis teknikal lainnya.

OSILATOR STOKASTIK

Osilator atau pengalun stokastik adalah indikator daya gerak yang digunakan dalam analisis teknis yang diperkenalkan oleh George Lane pada tahun 1950-an, untuk membandingkan harga penutupan suatu komoditi terhadap rentang harga dalam suatu periode tertentu. Pada dasarnya indikator ini digunakan untuk mengukur kekuatan relatif dari harga terakhir terhadap rentang harga tertinggi dan harga terendah selama periode rentang waktu yang kita inginkan dan dapat dikembangkan dengan merubah periode waktu yang digunakan dalam perhitungan harga tertinggi dan terendah.

Interpretasi

Stochastics Cepat dan Lambat

Pemikiran yang melatar belakangi indikator ini adalah kecenderungan harga untuk mendekati harga tertinggi yang pernah dicapai sebelumnya pada saat nilai pasar naik (bullish) dan mendekati nilai terendah yang pernah dicapai sebelumnya pada saat nilai pasar menurun (bearish). Sinyal transaksi dapat ditentukan saat osilator stochastic memotong garis pergerakan rata-rata (moving average). Dua indikator osilator stochastic biasanya digunakan untuk menghitung variasi pergerakan harga kedepan, yaitu suatu stochastic cepat (%K) dan sochastic lambat (%D). Perbandingan dari statistik ini adalah merupakan suatu indikator kecepatan yang bagus guna menentukan pada harga berapakah perubahan akan terjadi . Stochastic cepat atau %K adalah sama dengan Williams %R, dengan menggunakan skala 0 hingga 100 dan bukannya -100 ke 0, tetapi terminologi keduanya tetap berbeda .

Stochastic oscillator lambat atau juga disebut Stoch %D menggunakan perhitungan pergerakan harga sederhana dari statistik Stoch %K melintasi periode s periods . Biasanya s=3:. Rentang osilator %K dan %D adalah dari 0 hinga 100 dan seringkali dinyatakan dalam bentuk tanda garis. Tingkat yang mendekati ekstrim adalah 100 dan 0, baik bagi %K maupun %D, mengindikasikan kekuatan atau kelemahan yang disebabkan oleh karena terbentuknya harga atau mendekati harga tertinggi atau terendah baru dalam N-hari.

Terdapat dua jenis metode yang terkenal untuk menggunakan indikator %K dan %D dalam pengambilan keputusan untuk membeli atau menjual saham. Metode pertama adalah menggunakan perlintasan dari sinyal %K dan %D dan metode kedua adalah menggunakan asumsi bahwa %K dan %D terombang-ambing (oscillate) dalam melakukan keputusan beli dan jual . Pada metode pertama, %D berlaku sebagai pemicu atau garis sinyal untuk %K. Sinyal beli akan diperoleh sewaktu %K memotong keatas melintasi %D, ataupun sebaliknya dengan sinyal jual yang akan diperoleh ketika %K memotong kebawah melintasi %D. Perlintasan tersebut dapat saja terjadi dengan amat sering dan untuk menghindari sinyal palsu maka sebaiknya ditunggu terjadinya suatu lintasan yang bersamaan dengan indikasi kelebihan minat beli (overbought) ataupun kelebihan minat jual (oversold) ataupun hanya pada saat terjadinya puncak atau menembus garis %D. Apabila volatilitas harga amat tinggi, maka dapat digunakan pergerakan rata-rata yang sederhana dari indikator Stoch %D

Pada metode kedua, beberapa analis memperdebatkan bahwa %K atau %D pada tingkat diatas 80 dan dibawah 20 dapat diartikan sebagai kelebihan minat jual ataupun beli. Dalam teori bahwa harga terombang-ambing (oscillate) , kebanyakan analis termasuk juga George Lane, merekomendasikan untuk melakukan pembelian atau penjualan saat terjadinya pembalikan arah . Atau dengan kata lain, pembelian atau penjualan dapat dilakukan setelah terjadinya sedikit pergerakan kearah balik, misalnya apabila indikator bergerak keatas angka 80 maka investor harus menunggu hingga indikator berada sedikit dibawah 80 untuk melakukan pnjualan ( sinyal jual). George Lane, seorang analis keuangan pada era 1950an adalah merupakan orang pertama yang mempublikasikan penggunaan dari stochastic oscillators ini untuk meramalkan pergerakan harga kedepannya.

PARABOLIC SAR

Parabolic SAR (SAR=stop and reverse; id:berhenti dan berbalik) adalah merupakan salah satu indikator dalam analisis teknis, dan metode ini diperkenalkan oleh J. Welles Wilder, Jr, dalam bukunya yang berjudul "New Concepts in Technical Trading Systems", guna menemukan gejala (trend) dalam harga pasar suatu saham atau sekuriti yang dapat digunakan sebagai indikator guna membuat order penghentian kerugian (stop loss order) berdasarkan gejala harga yang berada diantara rentang kurva parabolik selama gejala yang nampak amat kuat.

Konsep Parabolic SAR ini berasal dari suatu pemikiran bahwa waktu adalah merupakan musuh, dan kecuali sekuriti tersebut dapat tetap menghasilkan keuntungan lebih banyak maka harus dilikuidasi. Indikator ini bekerja dengan baik dalam kondisi tren pergerakan harga namun dalam tren dimana tidak terdapat pergerakan harga (tren datar) maka menjadi kurang bermanfaat.

Cara penggunaan

Parabolic SAR dihitung secara mandiri untuk setiap tren dalam harga yang terjadi, dimana apabila parabola berada dibawah harga umumnya berarti (harga pasar sedang naik, dan sewaktu parabola berada diatas harga maka dapat diartikan bahwa harga pasar sedang jatuh. Pada setiap langkah diantara tren yang terjadi maka SAR menghitung dengan menggunakan waktu kedepan, sehingga nilai SAR keesokan hari adalah terbentuk berdasarkan data yang tersedia hari ini.

Extreme point atau titik ekstrim, EP, adalah merupakan rekaman yang disimpan selama setiap tren yang menunjukkan nilai harga tertinggi yang pernah tercapai selama masa tren kenaikan saat ini atau niai harga terendah yang pernah terjadi selama masa tren penurunan saat ini. Pada setiap periode saat nilai minimum atau maksimum yang baru diteliti maka nilai EP akan diperbarui dengan nilai tersebut. Nilai α menunjukkan faktor akselerasi, biasanya nilai yang ditetapkan adalah 0.02. Faktor ini akan meningkat 0.02 setiap waktu saat nilai EP baru diperbarui. Dalam arti kata lain, setiap saat nilai EP baru diteliti, maka faktor akselerasi akan meningkat. Hal ini selanjutnya akan mempercepat kurs dimana SAR menyatu dengan harga. Untuk mencegahnya menjadi terlalu besar maka nilai maksimum untuk faktor akselerasi biasanya ditetapkan pada nilai 0.20, sehingga tidak akan pernah melewati nilai tersebut.

SAR adalah merupakan perhitungan rekursi untuk setiap periode yang baru, oleh karenanya terdapat dua kasus dimana nilai SAR akan berubah yaitu :

  • Apabila nilai SAR keesokan hari berada diantara (atau dibawah) nilai SAR hari ini atau rentang harga kemarin, maka SAR harus di setel pada harga yang terdekat.Contohnya, pada kondisi tren kenaikan, nilai SAR baru dihitung dan menghasilkan nilai yang lebih besar dari nilai terendah hari ini atau kemarin maka SAR harus disetel agar berada sama dengan batas bawah tersebut.
  • Apabila nilai SAR keesokan hari berada pada (atau dibawah) rentang harga kemarinnya maka berarti ini adalah sinyal arah tren yang baru dan SAR musti beralih kesisi lainnya. Sepanjang peralihan tren, banyak hal dapat terjadi. Pertama nilai SAR untuk tren yang baru ini akan disetel pada nilai EP terakhir yang tercatat pada tren sebelumnya. Kemudian EP akan disetel ulang (reset) berdasarkan pada nilai maksimum periode ini. Faktor akselerasi disetel ulang kembali ke nilai awalnya yaitu 0.02.

MACD

adalah merupakan singkatan dari Moving Average Convergence / Divergence ( rata-rata pergerakan konverjensi / perbedaan), yang adalah merupakan suatu indikator dari analisis teknis yang diciptakan oleh Gerald Appel pada tahun 1960an. MACD adalah indikator untuk kelebihan beli atau kelebihan jual dengan melihat hubungan antara MA (moving average=rata-rata pergerakan) jangka panjang dan pendek. Garis MACD adalah selisih dari 2 MA diatas. Garis kedua yaitu garis tanda adalah MA jangka pendek dari garis MACD.

MACD menunjukkan perbedaan antara eksponensial pergerakan rata-rata (exponential moving average yang biasa disingkat "EMA") yang cepat dan lambat dari harga penutupan. Beberapa pengembangan telah dilakukan atas MACD selama bertahun-tahun namun masih menyisakan masalah kelambatan pada indikatornya, sehingga sering dikritik atas kegagalannya dalam menanggapi kondisi pasar yang lemah ataupun bergejolak. Sejak runtuhnya pasar "dot-com" pada tahun 2000, kebanyakan strategi tidak lagi merekomendasikan penggunaan MACD sebagai metode utama dalam melakukan analisis namun hanya digunakan sebagai alat pemantau belaka. Periode standar yang disarankan oleh Gerald Appel pada tahun 1960an adalah dengan menggunakan periode 12 dan 26 hari.

Garis yang menjadi sinyal atau garis pemicu adalah terbentuk dengan memperhalus rumusan tersebut dengan is then formed by smoothing this with a further EMA. Perbedaan antara MACD dan garis sinyal seringkali dihitung dan dinyatakan tidak dalam bentuk garis tetapi dalam bentuk histogram kotak berisi. Konstruksi ini dibuat oleh Thomas Aspray pada tahun 1986. Pada contoh grafik diatas, menunjukkan ketiganya secara bersamaan. Grafik yang atas adalah harga, grafik yang bawah memiliki garis MACD dalam warna biru dan garis sinyal dalam warna merah dan yang berwarna putih dalam bentuk histogram adalah merupakan perbedaan antara keduanya. Rangkaian periode dari nilai rata-rata tersebut biasanya ditulis seperti 12,26,9, dan dapat bervariasi. Appel dan analis lainnya telah melakukan percobaan dengan berbagai kombinasi

Interpretasi

MACD adalah merupakan indikator pengikut gejala (trend following)dan dirancang untuk mengindentifikasi perubahan gejala (tren) , dan umumnya tidak direkomendasikan untuk digunakan dalam kondisi pasar yang bergejolak. Tiga bentuk dari sinyal perdagangan dapat diperoleh yaitu :

  • Garis MACD yang melintasi garis sinyal.
  • Garis MACD yang melintasi nol.
  • Perbedaan antara harga dan tingkat MACD.

Perlintasan sinyal adalah merupakan aturan perdagangan biasa dimana ini adalah merupakan sinyal beli apabila MACD melintas keatas menembus garis sinyal atau menjadi sinyal jual apabila MACD melintas kebawah. Perlintasan ini dapat sering terjadi sehingga penelitian lainnya harus dilakukan guna memastikan sinyal beli dan jual. Histogram menunjukkan saat terjadi perlintasan, sewaktu garis MACD melintasi menembus angka nol pada histogram maka dapat dikatakan bahwa MACD telah menembus garis sinyal. Histogram ini juga dapat membantu pencerminan sewaktu dua garis datang bersamaan. Keduanya mungkin tetap timbul tapi datangnya bersamaan, sehingga histogram yang jatuh dapat menjadi pertanda bahwa terjadinya perlintasan bisa saja mendekati.

Perbedaan positif antara MACD dan harga timbul sewaktu harga membentuk suatu harga jual terendah baru, tetapi MACD tidak membentuk suatu titik rendah yang baru. Ini dapat diartikan bahwa pasar cenderung naik ( bullish) dimana gejala penurunan sudah mendekati. Perbedaan negatif adalah serupa , dimana harga beranjak naik namun MACD tidak naik setinggi sebelumnya maka ini diartikan bahwa pasar jatuh (bearish). Direkomendasikan untuk menggunakan MACD pada skala mingguan sebelum melihatnya dalam skala harian guna menghindari dilakukannya perdagangan jangka pendek terhadap arah pada gejala jangaka menengah.

TREN HARGA DAN VOLUME

Tren harga dan volume atau lebih dikenal dengan istilah Price and Volume Trend yang disingkat biasa disingkat dengan singkatan "PVT" atau "PV" adalah merupakan suatu indikator dalam analisis teknis yang ditujukan untuk menggabungkan harga dan volume pada pasar modal. PVT adalah berdasarkan volume transaksi berjalan, dengan penambahan volume berdasarkan persentase perubahan harga pada saat penutupan pasar dibandingkan dengan harga penutupan sebelumnya.

1. PVT adalah serupa dengan On-balance Volume (OBV), tetapi apabila OBV menggunakan volume hanya berdasarkan saat mencapai harga penutupan tertinggi atau terendah maka pada PVT juga dimasukkan besaran nilai tertinggi atau terendah yang terjadi.

2. PVT diartikan dengan cara yang serupa dengan OBV. Pemikiran umumnya adalah bahwa volume akan meningkat pada hari dimana harga bergerak pada arah yang dominan, misalnya saja pada tren kenaikan yang kuat maka volume akan lebih tinggi daripada hari dimana harga mengalami penurunan. Jadi apabila harga mengalami kenaikan maka PVT akan naik juga dan sewaktu harga menciptakan tingkat tertinggi barunya maka PVT juga akan demikian. Apabila PVT gagal untuk mencapai reli harga tertinggi sebelumnya maka ini adalah merupakan diverjensi negatif yang menandakan melemahnya pergerakan.

WILLIAM % R

Williams %R atau seringkali hanya disingkat dengan %R, adalah merupakan suatu osilator analisis teknis yang menggambarkan harga penutupan saat ini dibandingkan dengan harga tertinggi dan terendah pada N-hari yang lalu. Sistim ini ditemukan oleh seorang pedagang yang juga merupakan seorang pengarang buku bernama Larry Williams dan umumnya digunakan dalam bursa saham. Osilator menggunakan skala negatif dari nilai -100 (terendah) hingga nilai 0 (tertinggi). Nilai -100 adalah merupakan nilai penutupan hari ini dari harga terendah pada N hari lalu dan 0 adalah nilai penutupan hari ini pada harga tertinggi N hari lalu.

Williams menggunakan perhitungan selama periode 10 hari perdagangan dimana nilai dibawah -80 adalah merupakan pertanda kelebihan minat jual (jenuh jual) dan nilai diatas -20 adalah merupakan tanda kelebihan minat beli (jenuh beli). Namun hal ini tidak dipergunakan dalam perdagangan secara langsung namun untuk indikasi beli terjadi apabila :

  • %R mencapai nilai -100%.
  • Lima hari perdagangan telah lewat sejak nilai -100% terakhir dicapai
  • %R menunjukkan kenaikan diatas -95% atau -85%.

Dan indikasi jual apabila terjadi :

  • %R mencapai nilai 0%.
  • Lima hari perdagangan telah lewat sejak nilai 0% terakhir dicapai
  • %R jatuh dibawah nilai -5% atau -15%.

Rentang waktu tersebut dapat berubah pada kondisi pasar yang sensitif atau lembut. Makin sensitif maka kemungkinan adanya sinyal palsu makin besar. Posisi penutupan diantara rentang pada indikator %R adalah sama serupa dengan %K pada osilator stokastik dengan skala yang berbeda.

Kelebihan dan kekurangan

Kelebihan indikator Williams %R ini adalah :

  • Mudah dlam pembacaan
  • Lebih akurat dibandingkan RSI (Indeks Kekuatan Relatif oleh karena %R memang diciptakan untuk menyempurnakan RSI.
  • Dapat memprediksi pergerakan harga lebih cepat dibandingkan dengan indikator tren

Kekurangan %R ini adalah :

  • Oleh karena sensitifnya (nampak kurva yang bentuknya keriting) maka seringkali menunjukkan sinyal palsu maka guna menghidari terjadinya sinyal palsu maka disarankan untuk memperbesar periode %R menjadi 20 (aslinya 14) atau dengan menambahkan indikator Indeks pergerakan rata-rata ( moving average index).

Rentang yang digunakan oleh %R sangat terbatas sehingga apabila harga bergerak dengan kenaikan atau penurunan yang sangat besar maka %R tidak dapat lagi memberikan sinyal beli atau jual untuk itu sebaiknya digunakan indikator tren lainnya sebagai pendamping indikator %R ini yaitu MACD atau Indeks pergerakan rata-rata

CHEATER

Be carrefull with this addres -> http://www.world-hyip.net/ because they are CHEATER